Bab II
PATOLOGI SOSIAL DAN MASALAH SOSIAL
A. Pengertian
1. Patologi Sosial
Dua abad yang lalu orang menyebut satu peristiwa sebagai penyakit sosial dengan ukuran moralitas, maka kemiskinan , kesejateraan, pelacuran, alkoholisme, kecanduan dan tingkah laku yang berkaitan dengan semua peristiwa tadi dinyatakan sebagai penyakit sosial yang harus di berantas.
Pada abad 19 dan awal abad 20 para sosiolog mengidentifikasikan patologi sosial sbb:
- Patologi berasal dari 2 kata yaitu :
o Pathos sakit / penyakit
o Logos ilmu
- Menurut ahli –ahli sosial ilmu sosial
Patologi sosial adalah tingkah laku yang bertentangan dengan norma kebaikan stathtas lokal, pola kesederhanaan, moral, hak milik, solidaritas kekeluargaan,hidup rukun bertetangga, disiplin, kebaikan dan hukum formal.
2. Masalah sosial
Masalah sosial rumusnya ada 2 yaitu :
a. Semua bentuk tingkah laku yang melanggar / memperkosa adat istiadat masyarakat, adat istiadat tersebut di perlakukan untuk menjamin tercapainya kesejateraan masyarakat.
b. Adalah fisualisasi yang dianggap oleh sebagian besar dari warga masyarakat sebagai pengganggu, tidak di kehendaki berbahaya dan merugikan banyak.
Jelaslah bahwa adat istiadat dan kebudayaan itu memiliki nilai pengontrol dan nilai sanksional, terhadap tingkah laku anggota mesyarakatnya, maka tingkah laku yang dianggap tidak cocokitu melanggar norma dan adat istiadat /tidak terintegrasi dengan tingkahlaku umum itudi anggap sebagaimasalah sosial.
B. Tokoh-tokoh yang dominan
1. George Hundburg
Sebagai tokoh dominan aliran non positifisme pada sosiologi dia berkeyakinan bahwa ilmu pengetahuan itu sifatnya otoritas. Karena itu ilmu pengetahuan harus mengundang dan memiliki moralitas ilmiah atau hukum moral yang seimbang dengan hukum alam.
2. C. North
Sosiolog ini terkenal dengan perencanaan dan model sosial menyatakan bahwa dalam usaha pencapaian sasaran hidup yang bernilai bagi cara dalam mencapai sasaran. Jadi cara dan metode pencapaian itu adalah etis sosial yang harus dapat di pertanggung jawabkan. Sebabnya iyalah manusia normal itu di bekali alam dengan budi daya dan hati nurani sehingga ia sanggup memiliki baik buruknya setiap peristiwa.
3. Charles H.Cooley
Pemikiran terpenting dari Charles H.Cooley adalah konsep miskroskopik – makroskopik mengenai relasi antara individu dengan masyarakat itumerupakan aspek yang berbeda terhadap suatu peristiwa yang sama dalam kehidupan sosial.
Apabila orang melihat kehidupan sosial secara unit per unit yang bersifat diskrit misalnya ciri – ciri tersendiri yang khas atau ciri yang berlainan dalam hal ini kehidupan sosial dilihat secara miskroskopis yang bersifat lebih individu. Sebaliknya apabila kehidupan sosial dilihat secara umum atau masyarakat pada umumnya. Jadi antara individu dengan masyarakat itu merupakan aspek kompementaria (saling melengkapi) dari kenyataan sosial berupa kehidupan sosial.
C. Sosiopatik
Arti sosiopatik ialah menjadi sakit secara sosial, adapun terjadinya / sebabnya bahwa satu lingkungan dengan kultur yang tidak menguntungkan bisa memberikan banyak rangsangan kepada individu – individu tertentu untuk menjadi sakit secara sosial.
Sebagai contoh : Daerah-daerah miskin penuh dengan pengaruh jahat dan buruk di kota-kota besar dengan kultur metropolitan dan ini akan terus berkembang yang memproduksi kenakalan dan kejahatan anak-anak remaja.
Teori sosiologi berpendapat bahwa penyebab timbulnya sosiopatik itu murni oleh tingkah laku sosiophisikologis (Kejiwaan masyarakat) tingkah laku sosiopatis itu bisa berupa :
1. Tingkah laku Yang menyimpang
2. Struktur- struktur sosial yang menyimpang
3. Kelompok – kelompok deviasi
4. Peranan – peranan sosial
5. Status dan iteraksi, simbolis yang keliru
Biasanya tingkahlaku sosiopatik itu akan mendapat reaksi dari masyarakat berupa :
a. Hukkuman
b. Penolakan
c. Pemisahan
d. Pengucilan
D. Komunitas
Komonitas tidak ubahnya sebagai kelompok tertentu masyarakat yang biasanya komunitas itu mempunyai syarat-syarat tertentu yaitu :
1. Harusnya ada perkumpulanmanusia dalam jumlah banyak
2. Adanya aturan-aturan atau norma-norma yang mengatur merdeka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
Komonitas itu terdorong oleh kodrat manusia sebagai makluk sosial yaitu keinginan untuk menjadi satu manusia lain di sekelilingnya dan keinginan untuk menjadi satu dengan suasana sekelilingnya. Mengapa manusial memilih berkomunitas.
Menurut Ell Woods ada beberapa faktor yang menyebabkan manusia berkomunitas ialah.
a. Dorongan untuk mencari makan
b. Dorongan untuk mempertahankan diri
c. Dorongan untuk melangsungkan kehidupan.
Dalam hidup berkomunikasi akan terjadi interaksi atau saling berpegangan interelasi / saling berhubungan, interindependensi atau saling ketergantungan.
Sedangkan individu sebagai makluk sosial berarti seseorang yang sedang mengadakan hubungan dengan orang lain atau masyarakat dan hubungannya dengan alam, dalam hal ini manusia dengan sadar menghubungakn sikap, tingkah laku dan perbuatannya dengan individu-individu lainnya. Sehingga terbentuklah suatu kelompok / komonitas yang lebih besar dan apabila kelompok itu berkembang dan berjalan konstan, maka terbentuklah masyarakat regional maupun masyarakat internasional.
22
Januari
Diposting oleh
diyana queen
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.